WELCOME

Ignatius Eka Perwira Wicaksana

03 September 2011

Jangan Lagi Ada Angkara


Saat hati tak lagi bernyanyi..
Mentari seakan kian sembunyi..
Kutunggu kau tak datang jua menyapaku..

Kala badai gelombang mengguncang..
Kandaskan hatimu yang kian bimbang..
Kucoba teguhkan harapan yang tersisa..
Tuk cintamu..

Jangan lagi ada angkara..
Demi damai jiwaku..
Jangan lagi ada prasangka..
Yang kan menyiksamu..
Dan resahkan jiwa..

Jangan lagi ada prasangka..
Yang kan menyiksamu..
Dan resahkan jiwa..
Jangan ada angkara...

-Tantri Kotak

01 September 2011

Penyesalanku yang Terdalam


Entah harus berbuat apa..
Hanya kebohongan belaka yang akan tampak bila kuteruskan semua hal dusta ini..
Namun juga tak mungkin aku berpaling ke masa lalu..
Karena yang akan kudapat hanyalah harapan palsu..

Maaf..
Ya, mungkin hanya satu kata ajaib itulah yang dapat ku ucapkan..
Mungkin kau hanya akan menganggapnya sebagai hembusan angin yang hanya sekedar lewat..
Memang, kata itu terlalu singkat untuk mewakili semua kesalahanku..
Juga terlalu sederhana untuk dituturkan di hadapanmu..
Namun aku harap, kata kecil nan indah tersebut

Mungkin memang banyak luka yang ku tinggalkan untukmu selama ini..
Banyak goresan sanubari yang telah ku perbuat, perihnya sayatan yang telah ku lakukan..
Sebuah luka memang dapat terobati..
Namun, luka itu tak akan terobati ketika luka itu menjadi abadi..

Seandainya engkau mengerti keadaanku sekarang ini..
Menghadapi kejamnya hidup tanpa sosokmu yang ku harapkan hadir dalam taman hatiku..
Lembah sanubariku terasa hampa tanpa sosokmu yang selalu mengembara di sana..
Dadaku sesak menimbun beribu penyesalanku yang telah menggunung dalam kalbu..
Ingin rasanya ku hempaskan semuanya dan kubebaskan semua sesalku..
Namun aku tak tahu, itu semua percuma dan tak akan berarti lagi..
Karena sesalku itu, sesal abadi..