WELCOME

Ignatius Eka Perwira Wicaksana

02 Januari 2012

Biarlah Hati Yang Mengutarakan

cukup memandangmu dari kejauhan..
sudah membuat aku rasakan damai..
aku tak dapat mengumpulkan semua keberanianku..
hanya untuk menemui dan menyapa diri mu..

cukup menuliskanmu sepucuk surat rahasia..
mampu memberi ku sebuah ketenteraman hati..
aku tak mampu mengutarakan semuanya..
ketika ku memandang diri mu..

cukup mengirimkanmu sebuah sms pendek..
telah mampu membuat aku merasa tenang dan nyaman..
aku tak bisa menggerakkan jemariku untuk menekan tombol 'call'..
karena aku tak mampu berkata lagi..

aku tau aku memang pecundang, aku memang bodoh..
aku tak mempunyai seserpih pun keberanian yang tersisa..
namun aku tak peduli dengan apa pun itu..
aku masih memiliki hati, perasaan yang menjaga ku selama ini..

mungkin aku memang tak sanggup berkata di hadapan mu..
namun biarlah hati ini yang mengutarakan segalanya..
ketika mulut bisa mengatakan sebuah kebohongan..
hati selalu mengatakan sebuah kebenaran..

mungkin aku tak mampu menuliskan rangkaian kata indah untuk mu..
namun biarlah hati ini yang menuliskan semua hal indah yang ada pada mu..
karena ketika tangan dapat melakukan sebuah hal yang di ada-ada..
hati selalu melakukan hal yang memang seharusnya ada..