WELCOME

Ignatius Eka Perwira Wicaksana

11 Juli 2011

Harapan


Harapan..
Hanya itulah yang dapat membuat ku bertahan dari segala gertakan dunia..
Memberikan sebuah kekuatan baru untuk mendobrak segala dinding penghalang hidupku..
Aku bersandar padanya untuk menantikan sebuah hadirnya mukjizat dalam hidupku..

Tatkala waktu semakin menua mengais perlahan harapan-harapanku yang tersisa..
Hari-hari ku habis termakan harapanku sendiri yang semakin menipis..
Kekuatanku perlahan semakin memudar dan lenyap ditelan keputus asaan..
Hanya akan tersisa sebuah harapan palsu yang akan menyayat tipis sanubariku..

Aku tak sanggup lagi untuk bersandar padanya, hanya akan meninggalkan goresan luka..
Mengandalkan kekuatan yang ku miliki untuk mendobrak sebuah pintu kebenaran..
Namun aku tak mampu mengandalkan kekuatan fisikku sepenuhnya, aku tak sanggup..
Aku hanya mampu duduk bersandar pada sebuah kursi tua nan lemah tak berdaya..
Menatap dari kejauhan semua harapanku yang dulu kubanggakan melalui jendela hati..

Harapan ku, dulu aku jadikannya kekuatan hidupku, pegangan hidup yang menopang jalan hidupku..
Namun sekarang harapanku lah yang membunuhku sendiri secara perlahan..

01 Juli 2011

Kenyataan Hidupku


Salah kah aku?
Berdiri sendiri di sini di tengah-tengah bayang harapanku..
Menunggu kembali hadirnya sosokmu dalam hidupku..
Untuk mengisi ruang hatiku dan menghiasi kembali taman hatiku..

Telah lama aku menanti, terlalu lelah aku tunggu..
Ku cari ke seluruh penghujung dunia mencari hati..
Namun tak kunjung aku temukan perempuan layaknya dirimu..

Sesalku pun memuncak dalam sanubariku..
Air mataku menetes perlahan ketika ku kenang diri mu..
Mengenang segala kisah suka denganmu dan luka..
Baru ku sadari salah ku selama ini, melepas bidadari kecil nan manis..

Dan kini ku hanya bisa memandang mu dari kejauhan..
Meratapi sebuah ratapan yang kualami saat ini..
Jauh dalam hati, sanubari ku menjerit kesakitan..

Memang, kenyataan ini begitu pahit untuk dirasa..
Terlalu gelap untuk dilihat, terlalu perih untuk dikenang..
Ternyata benar apa yang mereka ucapkan..
Kenyataan hidup memang kejam bila dibanding dengan kenangan..