WELCOME

Ignatius Eka Perwira Wicaksana

27 Juni 2012

Untuk Kekasihku,

Untuk seseorang yang selalu hadir dalam setiap renung hidup ku,

Aku menatap jauh ke arah luar. Benar-benar, aku merasa kesepian di sini. Ku ingat kembali saat-saat itu, saat aku bersamamu. Bercerita, bersenda gurai, tersenyum. Sungguh ingin ku bertemu dengan dirimu, berada di sampingmu. Hati ini terus bergetar mengimpikan kehadiran sosokmu di sini. Di manakah dirimu saat ini?

Jarum jam terus berjalan, hari demi hari kita jalani bersama. Memang, sebuah hubungan tak seharusnya berjalan selalu lancar dan baik-baik saja, terkadang kita harus menghadapi yang namanya masalah. Walaupun akan menimbulkan bekas, akan menitikkan air mata, akan mengumbar kekecewaan, namun semua itu akan membuat kita dapat saling merasakan betapa kita sungguh saling menyayangi, saling membutuhkan. Dan hal itu akan membuat masing-masing dari kita saling menjaga satu dengan yang lain.

Kasih, terkadang aku merasa takut, sangat takut. Masing-masing dari kita pernah merasakan, bagaimana rasanya ketika seorang yang penting dan sangat kita sayang, pergi meninggalkan kita. Aku takut akan hal itu. Ya aku tahu aku salah ketika hati ini terkadang menitikkan air matanya, namun dengan begitu aku harap kamu mengerti betapa aku menyayangimu.

Hai kasih, mengapa semua ini berlalu begitu cepat? Sungguh, aku tak ingin melalui semua ini begitu cepat, melalui saat-saat bersamamu dengan begitu singkat. Terkadang, saat aku bersamamu, aku berharap waktu akan segera berhenti seketika sehingga aku masih dapat menikmati senyummu yang indah. Ku genggam tanganmu erat-erat, berharap kamu tidak akan pergi kemana pun. "When you hold your love, dont't ever let it go, or you will loose your chance to make your dreams come true" Mungkin petika lagu ini benar. Aku tak akan membiarkanmu pergi karena aku tak ingin impianku hilang di depan mataku.

Kekasihku,
"You're the one and the last" Ingatkah kamu kalimat itu? Aku sangat sekali ingat. Tahukah kamu kasih, aku hanya menyuarakan kalimat itu hanya padamu. Mungkin memang itu hanyalah sekumpulan kata-kata tak bermakna yang aku rangkai menjadi kalimat indah. Namun tahukah kamu makna dibalik semua itu? Lebih dari sekedar satu-satunya dan yang terakhir, karena aku menyayangimu kasih

02 Januari 2012

Biarlah Hati Yang Mengutarakan

cukup memandangmu dari kejauhan..
sudah membuat aku rasakan damai..
aku tak dapat mengumpulkan semua keberanianku..
hanya untuk menemui dan menyapa diri mu..

cukup menuliskanmu sepucuk surat rahasia..
mampu memberi ku sebuah ketenteraman hati..
aku tak mampu mengutarakan semuanya..
ketika ku memandang diri mu..

cukup mengirimkanmu sebuah sms pendek..
telah mampu membuat aku merasa tenang dan nyaman..
aku tak bisa menggerakkan jemariku untuk menekan tombol 'call'..
karena aku tak mampu berkata lagi..

aku tau aku memang pecundang, aku memang bodoh..
aku tak mempunyai seserpih pun keberanian yang tersisa..
namun aku tak peduli dengan apa pun itu..
aku masih memiliki hati, perasaan yang menjaga ku selama ini..

mungkin aku memang tak sanggup berkata di hadapan mu..
namun biarlah hati ini yang mengutarakan segalanya..
ketika mulut bisa mengatakan sebuah kebohongan..
hati selalu mengatakan sebuah kebenaran..

mungkin aku tak mampu menuliskan rangkaian kata indah untuk mu..
namun biarlah hati ini yang menuliskan semua hal indah yang ada pada mu..
karena ketika tangan dapat melakukan sebuah hal yang di ada-ada..
hati selalu melakukan hal yang memang seharusnya ada..